Kamis, 20 September 2012

Balasan Surat Untuk Takita

Takita sayang, bunda terharu membaca suratmu. Andai kedua buah hati bunda sudah bisa membuat sebuah surat, barangkali surat seperti inilah yang akan dia tulis. Suratmu itu sentilan buat bunda, yang seringkali, dengan seribu satu alasan, tidak membawakan cerita untuk kedua buah hati bunda. Oya, bunda punya dua buah hati yang lucu. Nico, si ganteng yang baru berumur 4.5 tahun dan Vellyn adiknya yang masih berusia 1 tahun. Seringkali karena lelah bekerja, bunda langsung mengajak mereka tidur tanpa bercerita.

Semasa bunda kecil, bapak bunda adalah sosok tokoh idola bagi bunda. Kenapa? Karena beliau mahir bercerita. Bunda masih ingat cerita favorit bunda. Namanya mbak umbul. Tahukah kamu sayang, mbak umbul itu dongeng Timun emas versi bapak bunda. Beliau memang paling bisa mengubah dongeng yang sudah ada menjadi lebih menarik bagi kami anak-anaknya. Dongeng yang pernah bunda dengar semasa kecil itu seringkali bunda ceritakan kepada Nico dan Vellyn sekarang.

Takita sayang, bunda ingat bagaimana berbinarnya mata Nico ketika bunda membaca cerita pooh, tokoh kesayangannya, atau ketika bunda bercerita tentang si kancil yang cerdik, atau cerita tentang pahlawan yang pemberani. Bagaimana bersemangatnya dia menirukan tokoh yang bunda ceritakan, dan tawa riangnya kala menganggap cerita bunda lucu. Melihat binar matanya, melihat tawa cerianya itu sangat membahagiakan bagi kami orang tua, nak.

Takita sayang, bunda ingin anak-anak bunda tumbuh menjadi anak yang ceria, bersemangat dan percaya diri. Dan cerita adalah cara yang paling menyenangkan untuk menumbuhkannya. Oleh karena itu bunda berjanji akan menghidupkan cerita untuk anak-anak bunda, menyempatkan waktu untuk  bercerita dan mendengarkan imaginasi serta impian mereka. Terima kasih ya nak, suratmu yang mewakili suara hati mereka, mengingatkan bunda.

Takita manis, teruslah bermimpi nak. Barangkali mimpimu adalah mimpi seluruh anak Indonesia, atau bahkan seluruh anak di dunia.Semoga suratmu bisa mengingatkan kami para orangtua untuk tak terlalu egois dan mengerti kebutuhan anak kami akan cerita dan kasih orang tua daripada sekedar kebutuhan materi semata.
Salam sayang
Bunda




 # Dukung Indonesia bercerita (@IDcerita). Mari jadikan dunia lebih baik dengan bercerita. Indonesia Bercerita

4 komentar:

  1. merinding baca nya..

    itu terjadi juga pada semua wanita karier.. :) :)


    dan aku mengalaminya, kdng tidak ada waktu buat ngobrol sama anakku

    sedih ya.. :( tp ya musti di jalani, dan gunakan waktu saat longgar, atau pas liburan untuk lebih dekat mreka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...itu curhat aku banget :) dilema jd ibu bekerja. Perasaan bersalah datang waktu ngelihat mereka tidur pulas. Tp bener say, karena sudah jadi pilihan kita, ya harus dijalani. Pintar-pintar aja manajemen waktunya :)

      Hapus
  2. Halo bunda!
    Terima kasih sudah membalas Surat Takita
    Salam buat Nico dan Vellyn yaaaa

    BalasHapus
  3. Hallo jg Takita
    Trima kasih ya sudah berkunjung. Iya salamnya nanti pasti disampaikan, dengan bercerita pastinya. Doakan ya...Nico & Vellyn slalu sehat, skrg keduanya lg sakit :( common cold kata dokter.

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejak disini :)