Rabu, 04 Desember 2013

AUDIT

Menjelang akhir tahun begini kerjaan rasanya jadi padat merayap. Selain karena tutup buku akhir tahun juga karena persiapan menjelang audit laporan keuangan. Audit yang tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan sudah disajikan dengan wajar sesuai aturan yang semestinya dalam hal ini PSAK(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) atau kalau internasional ya IFRS(International Financial Reporting Standard). Ternyata bukan hanya saya di accounting yang di repotin oleh audit, divisi teknik, marketing, Customer Relation, Landscape, Estate dan hampir semua bagian kecipratan juga ngerasain yang namanya audit terutama audit sertifikasi sistem manajemen mutu atau kerennya biasa disingkat ISO. Efeknya terasa sekali menjelang audit, semua sibuk mempersiapkan diri.

Yang menarik adalah ketika pagi ini membuka linimasa salah seorang rekan kantor ada status begini :

Selasa, 03 Desember 2013

LDR

Lama sekali rasanya ga berkunjung ke blog sendiri, 3 bulanan kurang lebih. Apa kabar konsistensi hahaha....susah sekali ya ternyata menulis beberapa baris kata di blog secara konsisten. Kayanya komitmennya yang kurang nih. Ehmm.... bisa jadi salah satu resolusi 2014 nih kayanya. E...tapi nanti dulu, kayanya bakal tambah susah secara karena sekarang LDR an sama suami jadi otomatis tanggung jawab di pundak bertambah. Yang tadinya bisa di bagi berdua jadi harus ditanggung sendiri. Kalaupun nulis mungkin banyakan curcolnya hahaha....

LDR? Itu lho Long Distance Relationship alias hubungan jarak jauh. Per awal November kemarin, suami di beri kepercayaan dari kantornya membuka cabang baru di Sukabumi. Sukabumi-Cileungsi bukan jarak yang dekat. Bisa sih pulang-pergi cuma kalau tiap hari bonyok juga. Secara lewatnya jalur puncak yang kalau hari tertentu macetnya ajib. Alhasil ya LDR deh. Hikss....biasanya tiap hari ktemu eh ini seminggu sekali, rasanya kok ada yang ga lengkap gitu. Mungkin belum terbiasa kali ya? Tapi demi sesuap nasi dan segenggam berlian(hahaha matre ya??) ya sudahlah.... 

Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Sementara dijalanin aja dulu. Nantinya gimana bisa dipikirkan sambil berjalannya waktu. Anak-anak pun pelan-pelan bisa menyesuaikan diri, tidak terlalu bergantung dengan papanya. Yang lama penyesuaiannya justru emaknya inih hiks...hiks...hiks... (Pah...cepet pulang, lampu kamar mandi mati, kran depan bocor, wastafel mampet, mama meriang etc...etc hahahaha....). Iya berasa banget kalau ada hal pernik tapi urgent semacam itu. Biasanya kan tinggal lapor ama komandan, beres urusannya. Sekarang mau ga mau ya putar otak gimana caranya.

Ehm...tapi kalau dipikir di sekitarku banyak yang menjalani LDR dengan suaminya dan baik-baik saja. Anak-anak sukses dan mandiri, keluarga tetap harmonis. Ada budhe dan pakde yang puluhan tahun LDR karena pakde yang bekerja di bea cukai harus berulang kali pindah-pindah tugas sesuai tuntutan profesi. Ada adikku tersayang di Bone yang dari penganten baru harus berjauhan karena istrinya berdinas di Makasar, ada budhe dan almarhum pakde di Salatiga yang semasa hidupnya juga LDR dan masih banyak lagi tentunya. 

Sekarang masih harus banyak belajar. Menata hati dan pikiran supaya tetap bisa mendidik anak-anak sebaik-baiknya tanpa mereka kehilangan sosok papanya meskipun cuma ktemu seminggu sekali. Menata hati dan pikiran supaya bisa terus menjaga keharmonisan rumah tangga sekalipun jarang bertemu. Seraya tidak lelah memohon pada Tuhan supaya diberi yang terbaik. Matur nuwun sama bapak, karena beliau mendidikku menjadi wanita mandiri dan tidak manja. Mungkin ini hikmahnya, mungkin ini tujuannya. Keep Smile aja deh.