Kamis, 09 Agustus 2012

Hikmah di balik ujian hidup

Akhirnya hari ini dapat tiket untuk jemput Vell. Walau tiket belum ditangan tapi setidaknya kepastian karena sudah booking tiket membuat saya agak tenang. Fiuhh bolak-balik Sragen - Jakarta pastinya melelahkan. Tapi setelah saya renungkan mungkin ini adalah jalan supaya saya nengok Bapak Ibu. Ndablegnya saya yang 'cuek' dengan Bapak Ibu mungkin membuat saya mendapat sentilan ini dari Tuhan. Sragen Jakarta memang jauh tapi jarak tempuh yang cuma semalam rasanya sangatlah terjangkau. Tapi apa lacur, selama ini saya pulang paling banter cuma setahun sekali. Itupun karena pas Hari raya Lebaran ataupun Natal, lain tidak. Bahkan pada saat bapak sakit pun saya tidak bergerak untuk pulang. Keinginan hanya sebatas keinginan ketika itu berbenturan dengan kepentingan saya dan keluarga kecil saya. Keterlaluan memang kalau saya pikir lagi. 

Momen ketika saya harus berpisah dengan si kecil membuat saya sadar, bahwa ternyata ketika orang tua harus berjauhan dengan anak tersayang rasanya sangatlah berat. Kangen tidak ketulungan. Mungkin benar kata peribahasa, kasih orang tua sepanjang jalan dan kasih anak sepanjang galah. Saya pastinya tidak akan repot-repot pulang barengin arus mudik kalau saja bukan karena jemput Vell. Sebelum peristiwa ini pastinya saya akan berpikir dua kali untuk pulang bareng arus mudik untuk menengok orang tua saya. Tapi lewat Vell, Tuhan berbaik hati menegur saya. Pangapunten nggih Bu, Pak kagem sedaya kalepatan kulo. Semoga ujian ini menjadikan saya anak yang lebih berbakti kepada Bapak dan Ibu saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak disini :)