MOS - Day # 2

Hari ini MOS nya nick hari ke 2. Agak susah sih waktu dibangunin, tapi ga rese waktu mandi dan makan. Hari ini saya ga tungguin dia, cuma ngantar habis itu ngantor. Jarak kantor dengan sekolah Nick memang cuma sekitar 300 m jadi daripada saya nungguin dan akhirnya terlambat ngantor, mendingan saya tinggalin nanti pas jam pulang saya jemput lagi. Toh anaknya juga ga rewel. Ketika saya pamitin dia hanya melambaikan tangan, asyik dengar Ms Lily (guru KG B) yang mengajak anak-anak menyanyi. Setelah saya titip ke gurunya saya segera berlalu.

Biasanya sih saya tidak perlu menjemput Nick, karena untuk pulang sekolah dia ikut jemputan. Tadinya saya agak kawatir dia bakalan menangis atau ga nyaman disamping tentu saja masalah safety ketika memilih menggunakan jemputan. Cuma masalah keterbatasan waktu, mengingat saya juga bekerja dan ga enak klo ngilang terus-menerus dan ternyata setelah dicoba kok anaknya enjoy aja, ya sudahlah. Untuk pulang sekolah saya memakai jasa jemputan yang diadakan dari sekolah. Ternyata dengan mengikuti jemputan Nick mempunyai lebih banyak teman. Karena teman satu jemputan waktu itu ada juga anak KG A atau KG B. Jadinya seringkali saya mendengar nama-nama yang belum saya kenal (saya yang jarang ke sekolahnya tahunya ya cuma teman-teman sekelasnya saja - hehehe....saya ini memang tipe ga gaul *ngaku). Dan dia jadi lebih berani dan percaya diri. Memang ini tujuan utama saya menyekolahkan dia sejak dini, memupuk kepercayaan dirinya, walau pada dasarnya memang dia sendiri yang pengin sekolah. 

Saya merasa hari ini kok lebih sepi dari kemarin ya? Jangan-jangan anak-anak yang baru masuk pada ngambek dan ga mau sekolah lagi. Atau malah pindah ke sekolah lain? Beberapa teman playgroup Nick juga tidak kelihatan. Memang sih waktu ngambil raport kemarin ada beberapa wali murid teman Nick yang mengeluhkan sistem pengajaran di sekolah ini. Katanya anaknya 'kalah' dibanding kakaknya dulu yang TK nya ditempat lain. Adiknya belum bisa apa-apa, begitu katanya. Memang metode belajar di sekolah ini lebih berorientasi pada proses di banding hasil. Jadi anak tidak dipaksa untuk belajar calistung dengan cara yang ekstrim * menurut saya lho, yaitu dengan cara menghapal, tetapi lebih ke bagaimana anak melakukan segalanya dengan sukacita, termasuk ketika belajar. Memang sih hasilnya anak ga canggih dalam hal baca tulis ketika lulus TK, tetapi anak belajar dengan gembira. Dan itu point pentingnya. Secara sekilas kemarin Ms Lily juga mengulas hal tersebut. Mengajarkan baca tulis itu hal yang mudah, tetapi mengajarkan ke anak bagaimana berperilaku baik, sopan santun, saling menghargai itu butuh proses dan pembelajaran terus menerus dan sebaiknya memang sedini mungkin.

Ingin anak yang cerdas itu pasti keinginan semua orang tua, tapi saya tidak ingin anak saya belajar melebihi kapasitasnya sebagai anak kecil, dan terutama saya tidak ingin merebut masa bermainnya. Walau judulnya sekolah, tetap saja saya ingin anak saya menikmati masa kecilnya sebagai anak-anak. Dan sistem belajar yang seperti itu menurut saya yang paling cocok untuk Nick.